
Penyuluhan dilakukan di TK Siti Hajar yang beralamat di Jl. Ampel Pratama V BLOK E 2 No. 9 Perum Pesanggrahan Pratama Karangploso, Ampeldento, Kec. Karangploso, Kab. Malang Prov. Jawa Timur. Pada hari Senin 12 September 2022 oleh kelompok 34 gelombang 7 Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang di bimbing dosen pembina lapangan (DPL) yaitu, Murtyas Galuh Danawati, S.Pd, M.Pd. dan terdiri dari 5 anggota yaitu, Moh Sulaiman, Divany Anggita Purnamasari, Galih Raka Siwi S, Tegar Rahmansyah Arif, dan Fitria Nisa’ul Ula. Melaksanakan progam kerja “Penyuluhan tentang Pendekatan dan Perkembangan Emosional kepada Anak Usia Dini” yang dihadiri oleh kepala TK, guru, murid dan beberapa wali murid.
Dalam satu dekade yang dihadapi dengan masa pandemi, masyarakat dipaksa untuk melek terhadap teknologi untuk melaksanakan kegiatan mereka, seperti belajar di sekolah, bekerja dan aktivitas lainnya. akibatnya banyak rombakan yang terjadi pada masyarakat indonesia, banyak dampak positif dan negatif hadir di tengah-tengah masyarakat, contohnya banyak anak-anak kecil yang lupa dengan budaya mereka sendiri, bahkan banyak yang menyukai gadget dari pada bersosialisasi dengan masyarakat di luar, serta kurangya maksimalnya belajar online di sekolah juga menurunkan minat baca para anak anak.
Kegiatan ini muncul melihat kondisi di TK maupun Paud masih kurang dalam pendekatan emosional, dan juga dalam dekade sebelumnya anak-anak dipaksa untuk belajar online, hal yang dapat kita ambil dari kejadian ini adalah mengenali emosi anak, mengekspresikan emosi dengan tepat, memotivasi diri anak, memahami perasaan orang lain, membina hubungan dengan orang lain melalui metode bermain peran anak dapat memerankan hewan, tokoh terkenal, atau benda-benda tertentu sesuai kehendaknya. Anak juga dapat bermain sendiri atau bersama temannya. Inti dari permainan ini adalah bebaskan anak untuk mengekspresikan emosi dan kreativitasnya dalam menjalankan perannya. Sebagai sarana penyaluran emosi, permainan ini terbilang efektif dalam menyalurkan ekspresi emosi sang anak.
Perlunya pendidik mengawasi jalannya permainan tersebut dan mengamati barangkali adanya gejala-gejala yang dapat terekspresikan dari permainan tersebut, sehingga pendidik dapat menangkap ekspresi apa yang sedang dipendam oleh anak. Tujuan utama menggunakan metode bermain peran ini yaitu, agar anak mampu mengungkapkan perasaannya untuk mengurangi beban emosional. Bermain peran juga dapat menjadi salah satu metode pembelajaran dalam self-awarness pada anak atau kesadaran diri. Bagi anak, permainan adalah sesuatu yang menyenangkan, suka rela, penuh arti, dan aktivitas secara spontan. Permainan sering juga dianggap kreatif, menyertakan pemecahan masalah, belajar keterampilan sosial baru, bahasa baru, dan keterampilan fisik yang baru.
