
Akademi Kepemimpinan Muda (AKM) merupakan sebuah program pendidikan dan pembinaan yang dirancang untuk meningkatkan kapasitas kepemimpinan, wawasan kebangsaan, dan partisipasi politik generasi muda. AKM bertujuan mencetak pemimpin muda yang memiliki karakter, integritas, dan pemahaman yang baik tentang nilai-nilai demokrasi, toleransi, dan kebhinekaan. Melalui kegiatan AKM, para peserta yang biasanya berasal dari unsur pelajar, mahasiswa, organisasi kepemudaan, atau komunitas sosial diberikan materi pembelajaran seputar kepemimpinan, manajemen organisasi, komunikasi publik, serta kesadaran berpolitik yang sehat. AKM juga sering memadukan materi teori dengan praktik seperti diskusi kelompok, simulasi kepemimpinan, permainan edukatif, dan studi kasus agar peserta mampu mengasah kemampuan berpikir kritis, problem solving, dan berani mengambil keputusan.
Sebagai upaya memperkuat peran generasi muda dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, serta membekali mereka dengan pemahaman politik yang sehat dan inklusif, Pemerintah Kabupaten Malang melalui Bidang Politik Dalam Negeri (POLDAGRI) Bakesbangpol menyelenggarakan kegiatan Akademi Kepemimpinan Muda (AKM) bertempat di Gedung C FISIP Universitas Brawijaya. Mahasiswa Magang Mandiri Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang tergabung dalam Kelompok 20 beranggotakan Aisya Intan Kirana (202210110311206), Tannasya Putri Rahma (202210110311421), Maria Ulfa Nurjanah Nurcholis (202210110311429), Giftia Jasmine Shofiyya (202210110311447), Aarin Indrayana (202210110311448) yang diwakili oleh Tannasya Putri Rahma berkesempatan berpartisipasi aktif dalam kegiatan ini. Akademi Kepemimpinan Muda (AKM) diikuti oleh perwakilan anggota Karang Taruna dari seluruh wilayah Kabupaten Malang dan perwakilan mahasiswa dari beberapa organisasi yang ada di Universitas Brawijaya.
Program AKM bertujuan menumbuhkan wawasan politik dan kepemimpinan di kalangan generasi muda agar lebih siap menghadapi dinamika sosial dan politik di lingkungan masyarakat. Dimana para mahasiswa magang ikut berkontribusi dalam membantu penyelenggaraan serta mendampingi peserta selama kegiatan berlangsung. Materi yang disampaikan meliputi "Pendidikan Politik bagi Pelajar" yang disampaikan langsung oleh Bapak Mahyudin, S.T., M.Ling. Kepala Bidang Politik dalam Negeri. Narasumber memberikan pemahaman tentang pentingnya pendidikan politik bagi generasi muda agar memiliki sikap kritis, peduli, dan berpartisipasi aktif dalam pembangunan demokrasi. Selain itu dijelaskan juga tentang apa itu politik, ruang lingkupnya, serta peran politik dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Narasumber kemudian menjelaskan mengenai hate speech atau ujaran kebencian yang kerap muncul di ruang publik, termasuk membahas contoh seperti kalimat- kalimat "politik dinasti, politik identitas, politik kotor, dan politik uang" yang perlu dihindari demi menjaga demokrasi yang sehat.
Selain pemaparan materi, peserta diajak mengikuti beberapa permainan edukatif untuk memperkuat pemahaman dan melatih kemampuan kepemimpinan, salah satunya adalah permainan membangun jembatan menggunakan sedotan. Dalam permainan ini peserta dikelompokkan dan diminta memilih seorang pemimpin untuk memandu proses pembangunan jembatan, kemudian dilakukan analisis gaya kepemimpinan yang muncul, apakah otoriter, dominan, demokratis, serta bagaimana perilaku anggota kelompok: apakah patuh, kritis, atau justru mengikuti keputusan tanpa diskusi. Permainan penutup mengangkat tema kesetaraan gender dan inklusi sosial, di mana peserta dibagi dalam kelompok untuk menggambar sosok laki-laki dan perempuan lalu mendiskusikan pandangan mereka tentang peran gender dalam kepemimpinan, sehingga nilai-nilai kesetaraan dan sikap inklusif dapat lebih dipahami dan diterapkan di lingkungan masyarakat.
Kehadiran mahasiswa magang Fakultas Hukum UMM Kelompok 20 dalam kegiatan ini tidak hanya menambah pengalaman lapangan, tetapi juga memperluas wawasan mereka mengenai dinamika pembelajaran politik di kalangan pemuda. Harapannya, melalui kegiatan ini akan terbangun sinergi yang lebih kuat antara mahasiswa, pemerintah daerah, dan generasi muda Kabupaten Malang dalam mewujudkan masyarakat demokratis yang cerdas serta berkeadilan sosial.